Rabu, 26 Desember 2018

Lantik 8 Kades, Dodi Tekankan Kelola Keuangan Desa Secara Transparan

PLAKAT TINGGI,MUBA – Bupati Musi Banyuasin (Muba), H Dodi Reza Alex melantik Delapan Kepala Desa (Kades) terpilih Periode 2018-2024 dalam Kecamatan Plakat Tinggi, Jirak Jaya, Lawang Wetan dan Sanga Desa. Dalam Pelantikan tersebut, Dodi menekankan kepada Para Kades untuk transparan dan akuntabel dalam kelola keuangan desa.
“Saya tekankan kepada Kades yang baru saja dilantik, dalam hal pengelolaan keuangan desa yang dari tahun ketahun mengalami kenaikkan yang diberikan dari Pemerintah Pusat ke Daerah, hendaknya dilakukan dengan penuh tanggung jawab, transparan, perencanaan yang matang dan akubtabel serta jangan sekali-kali melanggar hukum sesuai peraturan yang berlaku, “pesannya.
Bupati juga berpesan, agar para Kades baik yang baru saja dilantik maupun yang telah bertugas dapat melaksanakan Perda Pesta Malam yang telah ditetapkan, Perda tersebut harus ditegakkan dan diterapkan di desa masing-masing yang mereka pimpin.
“Saya perlu tekankan tiga hal kepada Kades yang baru dilantik, pertama sebagai Kades harus selalu eksis dan loyal kepada Pemerintah dalam segala bidang, memberi motivasi kerja kepada perangkatnya, sehingga tercipta pelayanan masyarakat yang prima dan menciptakan suasana hubungan yang harmonis kepada BPD dan lembaga desa serta tokoh masyarakat lainnya, “Ucapnya pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Kades terpilih, bertempat di Lapangan Serba Guna Desa Sidorahayu (B2), Rabu (19/12/2018).
Menurut Laporan Sekretaris Daerah Kabupaten Muba sekaligus Ketua Pelaksana, Drs H Apriyadi MSi menyampaikan, Delapan Kades yang dilantik pada tahap dua hari ini meliputi, Kecamatan Plakat Tinggi yaitu Kades Sukamaju, Imam Ayatullah dan Kades Sumber Rejeki, Musgani. Kecamatan Jirak Jaya yaitu Kades Jirak, Iskandar Kamarullah, Kades Talang Simpang, Darmadi, Kades Sinar Jaya, Alexander dan Kades Bangkit Jaya, Sidik. Kecamatan Lawang Wetan yaitu, Kades Ulak Paceh, Marzuani dan Kecamatan Sanga Desa yaitu Kades Macang Sakti, Aripai.
Acara turut dihadiri, Ketua DPRD Kabupaten Muba, Abusari SH MSi, Dandim 0401 Muba Letkol CZi Mulyadi SIp, Wakapolres Muba, Kompol Ade Hardiansyah SIk, Perwakilan Kajari Muba, Perwakilan Ketua Pengadilan Negeri Sekayu, Ketua Pengadilan Agama, Saiful Anshari SAg MAg, Para Asisten, Para Staf Ahli, dan Seluruh Kepala Perangkat Daerah Kabupten Musi Banyuasin.

Inisiator Gambo Muba, Thia Yufada Dinobatkan Jadi Wanita Inspiratif 2018

PALEMBANG – Produk Gambo Muba terus menuai apresiasi dan capaian positif dari berbagai pihak, sang inisiator Thia Yufada pun berhasil mengangkat produk lokal itu hingga ke mancanegara, kali ini hasil olahan getah gambir tersebut berhasil menghantarkan Ketua TP PKK Muba menjadi Wanita Inspiratif 2018 yang digelar oleh TP PKK Provinsi Sumsel.
Pelaksanaan Wanita Inspiratif 2018 ini diikuti istri Kepala Daerah se-Sumsel dan beberapa Tokoh Perempuan di Sumsel, Adapun Tim Dewan Juri Wanita Inspiratif 2018 yakni diantaranya Rektor IBA, Dr Karin Agustina, Dr Sri Rahayu Direktur Pascasarjana UMP, Rianthony Nata Kusuma Ketua Forum CSR Sumsel.
“Bu Thia Yufada kami nilai sangat menginspirasi, berhasil mengangkat produk lokal Gambo Muba hingga ke level internasional,” ujar Ketua Dewan Juri Wanita Inspiratif 2018, Dr Sri Rahayu, Sabtu (22/12/2018) malam pada rangkaian ajang Wanita Inspiratif 2018 di Griya Agung Palembang.
Dikatakan, apa yang dilakukan Thia Yufada tersebut sangatlah menginspirasi dan mempunyai segmen yang jelas.”Dengan adanya gambo Muba ini saya berkeyakinan perekonomian masyarakat akan meningkat dengan dilibatkannya mereka untuk membuat Gambo Muba serta lahan perkebunan getah gambir di Muba tentu akan bertambah, mengingat gambir ini sangat bisa tumbuh subur di wilayah Muba saja,” jelasnya.
Sementara itu, Thia Yufada sebelumnya menyebutkan, enam bulan lalu hanya ada enam orang pelaku UMKM gambo Muba dan saat ini bertambah hingga mencapai 33 orang.
“Bahkan saat ini juga gambo muba ini waiting list, sudah banyak yang pesan. Beberapa warga Indonesia yang berada di luar negeri juga turut getol memasarkan gambo Muba ini,” kata mantan Presenter Metro TV tersebut.
Lanjutnya, TP PKK Muba akan terus berinovasi setelah sukses dengan jaket bomber, payung, dan batik gambo ke depan akan terus berinovasi dengan produk menarik lainnya. “Harapan TP PKK Muba gambo ini dapat mengangkat pelaku UMKM di Muba dan menjadi program yang turut serta menyukseskan Muba Maju Berjaya di Tahun 2022,” tukasnya.
Thia menambahkan, penghargaan Wanita Inspiratif 2018 ini dipersembahkannya untuk seluruh wanita di Kabupaten Musi Banyuasin khususnya pengerajin Gambo Muba. “Penghargaan ini untuk semua wanita di Muba dan masyarakat yang selama ini mensupport produk Gambo Muba,” pungkasnya.
Diketahui, pada ajang Wanita Inspiratif Tahun 2018 tersebut Thia Yufada mendapatkan skor 93.3 di urutan kedua, dan pada urutan pertama diraih dr Noviar Marlina yang merupakan Ketua TP PKK Musi Rawas. Dalam kesempatan tersebut, penghargaan Wanita Insipiratif yang diberikan keThia Yufada diterima atau diwakili oleh Sekretaris TP PKK Muba, Halimah Rusli.

2019, Listrik Lalan Nyala 24 jam

LALAN,MUBA – Persoalan listrik di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Bannyuasin (Muba) akan segera terselesaikan, pasalnya di tahun 2019 masyarakat di Kecamatan Lalan bisa menikmati listrik selama 24 jam. Demikian dikatakan Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi di sela Kunjungan Kerja Ke Kecamatan Lalan, Jumat (21/12/2018).
” Kami Pemkab Muba sudah bicara dengan Pimpinan PLN untuk menyambungkan Jaringan Listrik dari PLN dan mereka bersedia. Untuk teknisnya nanti kita kordinasikan lebih lanjut dengan PLN, artinya kita serahkan saja dengan PLN apa dia mau memakai jaringan yang sudah ada atau mereka mau bikin jaringan tersendiri, saya harapkan agar masyarakat bisa membantu agar apa yang Pemerintah programkan bisa bejalan sesuai apa yang kita harapkan,”ujarnya.
Dikatakan Wabup, Kecamatan Lalan sekarang masih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang menghabiskan biaya operasional yang sangat besar dan pelayanan yang belum maksimal.
“Kami berharap pembangunan jaringan listrik ini dapat diselesaikan dengan cepat sehingga dapat juga melayani kebutuhan listrik masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Lalan dengan lebih baik. “ucap Beni.
Menurut Manager ULP PLN Pangkalan Balai, Trisman menjelaskan, untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan jaringan ke Lalan sudah 95 persen selesai, namun terkendala pengopersiannya.
“Untuk kondisi sekarang pembangunan infrastruktur hampir selesai tapi terkendala pengurusan izin ke Kementerian Perhubungan terkait pemasangan kabel sungai, sehingga pembangunan jaringan listrik Desa di kecamatan tersebut terhambat dalam pengoperasiannya sekarang, tapi kami (PLN) dan Pemkab Muba telah mengurus izin ke Kementerian terkait dan Insha Allah di tahun 2019 kita upayakan bisa terealisasi, “jelasnya.
Warga Lalan, Tri Setyo (52) mengucap syukur dan ucapan terimakasih kepada Pemkab Muba atas kabar gembira ini.
“Alhamdullilah akhirnya setelah penantian cukup lama, di tahun 2019 mendatang kami bisa menikmati listrik 24 jam, kami berharap semoga prosesnya pembangunannya dapat segera terselesaikan, sehingga kami warga Lalan bisa terang 24 jam,”ucapnya.

Jalan Mangun Jaya – Sp 1 Diresmikan

PLAKAT TINGGI,MUBA – Warga Desa Sidomukti (Sp1) Kecamatan Plakat Tinggi akhirnya bisa bernapas lega, setelah jalan desa dari Mangun Jaya hingga Sp1 (Sidomukti) diresmikan langsung Bupati Musi Banyuasin (Muba), H Dodi Reza Alex, disela Kunjungan kerja ke Plakat Tinggi usai pelantikan Kades serentak tahap dua, Rabu (19/12/2018).
Pasalnya akses jalan masyarakat Kecamatan Plakat Tinggi selama ini untuk menuju kota hanya melaluijalan seberang kota Sekayu melewati jembatan JM, namun sekarang sejak telah dibangun jembatan Mangun Jaya, ditambah telah diresmikan juga hari ini jalan aspal cor beton, akses jalan masyarakat menjadi lebih dekat dan lancar.
Seperti yang diutarakan, Jumadi (60), dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muba yang sudah peduli terhadap kesulitan warga.
“Alhamdullilah kami berterimakasih kepada Pemkab Muba karena telah meresmikan jalan Mangun Jaya – Sp1, jalan yang mulus ini menjadi jalan alternatif kami untuk menuju jalan Kota, sebab selama ini kami hanya melalui jalan Sekayu-Pali yang sekarang kondisinya sedang rusak,” ujarnya.
Bupati Dodi menjelaskan, dengan telah diresmikannya jalan Mangun Jaya – Sp1 (Sidomukti) tentu dengan tujuan memberi akses jalan kemudahan bagi masyarakat menuju jalan provinsi dan jalan nasional.
“Sekarang Pemkab Muba sedang fokusnya memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Muba. Untuk sekarang jalan kabupaten telah dibangun bertahap, namun untuk jalan dibawah wewenang provinsi ataupun nasional kita perbaiki secara gotong royong sambil menunggu perbaikan permanen dari pihak pusat, “pukasnya.
Menurut laporan Kepala Dinas PUPR, H Herman Mayori, ukuran jalan Mangun Jaya – Sp1 (Sidomukti) yaitu dengan panjang 8,726 km dan lebar 5 meter. Waktu pengerjaan selama 5 bulan.

Muba Miliki Storage Minyak Pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMD

BABAT TOMAN,MUBA – PT Petro Muba, semakin menancapkan perannya untuk berkiprah lebih jauh dibidang pengelolaan minyak khususnya di daerah Musi Banyuasin. Hal ini terlihat jelas dengan diresmikannya storage atau penampungan minyak mentah di Babat Toman, (19/12/2018). Station Storage dan station setling oleh PT Petro Muba ini untuk penampungan sementara dan transportasi minyak mentah sumur tua di Kelurahan Babat Toman, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
menjelaskan, bahwa pembangunan stasiun Storage dan Station Settling yang telah dibangun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Petro Muba ini salah satu cara mewujudkan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai lumbung energi di Sumatera Selatan. Pembangunan storage juga dinilai sebagai pengelolaan sumur tua secara aman dan kondusif untuk terciptanya “Zero Illegal Drilling dan Zero Illegal Refinary”. Upaya ini merupakan yang pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT Petro Muba.

Dodi Reza Alex mengaku prihatin jika selama ini pengelolaan minyak mentah sumur tua dilaksanakan dengan tingkat keamanan yang sangat minim. Kondisi tersebut tentunya mempunyai resiko yang sangat tinggi dan sangat rentan terhadap keselamatan pekerja itu sendiri.
“Dengan kerjasama ini kita bisa meminimalisir angka kecelakaan kerja dengan berpedoman pada HSSE”, kata Dodi Reza Selaku Bupati Musi Banyuasin.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan stasiun pengumpul minyak yang ada di Kelurahan Babat Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin yang dibangun oleh PT Petro Muba dengan PDPDE Gas, salah satunya bertujuan untuk menampung minyak-minyak mentah yang dihasilkan oleh para penambang liar.
“Ya, ini untuk penampung minyak dari penambang liar, sehingga minyak yang ada menjadi legal,” ujar Deru usai meresmikan Stasiun Pengumpul Minyak di Kelurahan Babat Kecamatan Babat Toman, Rabu (19/12/2018).
Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini menuturkan, tidak ada seorangpun yang ingin melakukan perbuatan ilegal. Namun, tinggal bagaimana pemimpin untuk membuat kanal yang ada di wilayah abu-avu menjadi terang atau legal.
“Membuat terobosan dan menjelaskan yang benar sehingga dapat membuat stasiun pengumpul ini berjalan baik. Sehingga yang marjinal atau disumur tua menjadi sah apabila sudah masuk disini (stasiun), jadi dampak hukum yang selama ini membuat khawatir masyarakat menjadi berkurrang,” jelas dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, potensi hasil sumur marjinal atau sumur tua sangat banyak, belasan bahkan ratusan ribu barel per hari. Namun daya tampung masih sedikit. “Artinya ada masyarakat yang tidak mampu melegalkan minyaknya. Jadi harus dibangun lebih besar lagi stasiun pengumpul. Pada akhirnya minyak yang dikelola masyarakat di muba ini tidak lagi menjadi ilegal,” beber dia.
Dengan adanya Stasiun Pengumpul Minyak, diharapkan dapat mengurangi aktivitas ilegal maining atau penyulingan ilegal yang saat ini sangat marak dilakukan masyarakat. Dimana penyulingan ilegal sering terbakar atau meledak yang berujung pada timbulnya korba.
“Kita ingin minyak Muba ini keluar tidak ilegal lagi atau menjadi legal. Namun, harga yang dibeli harus disesuaikan, jika harga yang dibeli tidak bersaing, minyak juga akan berlari keluar,” kata dia.