Rabu, 22 Juni 2016

Muba Sambut Tim Penilai WTN Tahap III

http://www.mubakab.go.id
Sekayu - Penilaian tentang komitmen daerah meliputi perencanaan, pendanaan, kelembagaan dan sumber daya manusia. Prasarana yang dinilai adalah ruang milik jalan, permukaan jalan, fasilitas pejalan kaki dan zebra cross (penyeberangan pejalan kaki),tempat parkir, marka dan rambu jalan.

Demikian yang dijelaskan oleh Ketua tim pusat dari Kemenhub Baitul Ihwan SH saat menjelaskan penilaian Wahana Tata Nugraha (WTN) Kabupaten Muba Tahap III, Rabu (22/6/2016) di Ruang Rapat Serasan Sekate Pemkab Muba. 

Menurutnya, Penilaian penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2016 ini melalui tiga tahap. Tahap I (pertama) berupa penilaian administrasi dokumentasi. Tahap II (kedua) penilaian aspek teknis dan operasional yang berupa kegiatan cek silang data administratif dan pengamatan lapangan oleh panitia tingkat nasional bersama-sama panitia tingkat provinsi serta perwakilan akademisi, dan Tahap III (ketiga) merupakan penilaian komitmen kepala daerah dalam upaya pengembangan dan pembangunan transportasi perkotaan di wilayah kerjanya. 

“Penilaian ini guna menilai sejauh mana kepedulian pemerintah daerah terhadap transportasi publik yang ada. Sedangkan materi penilaian WTN di lapangan di antaranya sarana angkutan umum, prasarana, lalu lintas dan pelayanan ke masyarakat,”ungkapnya. 

Selain itu ia juga memaparkan hasil kunjungan lapangan yang dimulai dari melakukan pengecekan kondisi jalandiantaranya jalan provinsi, daerah. Ia juga mengharapkan agar melakukan perbaikan dan pembenahan seperti adanya markah jalan yang sudah memudar, rambu-rambu jalan yang terhalang oleh pohon, serta trotoar jalan yang masih terdapat tong sampah, pot bunga, parkir kendaraan roda dua dan trotoar di gunakan untuk berjualan. 

“Dari hasil pemantauan penilaian kemarin, Kabupaten Muba sudah termasuk  Baik, walaupun masih ada yang harus dibenahi atau diperbaiki oleh pihak dishub Kabupaten Muba. Maka dari itu, diharapkan kepada dishub Kab. Muba agar segera melakukan pembenahan dan perbaikan, tentunya perlu kerja sama dengan dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan, karena kota adalah cerminan,”Harapnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan mengatakan bahwa pihaknya akan segera membenahi dan memperbaiki segala kekurangan yang disampaikan Tim penilaian. Ia juga secara garis besar memaparkan kondisi dan luas wilayah kota Kabupaten Muba.“Perlu kami sampaikan bahwa Luas Wilayah Kota 701, dan 627 jiwa. Dari hasil tim terdahulu Muba termasuk kabupaten yang memiliki transportasi lengkap. Menanggapi apa yang disarankan oleh Tim Penilai, kami pihak Dishubkominfo Muba siap untuk melakukan perbaikan demi terjuwudnya Kabupaten Muba yang aman, tertib, dan nyaman dalam menuju Permata Muba 2017 mendatang,”tutupnya.

Acara ini dipimpin langsung oleh Plt. Bupati Muba dalam hal ini diwakili Sekda Muba Drs H Sohan Majid MM, Ketua DPR diwakili Robinson Malian SH, ketua tim pusat Kemenhub Baitul Ihwan, SH.,Dess beserta rombongan, dan Zainal Abidin dari tim Provinsi Sumsel, Akademisi dari UNSRI Yulis Pramona, ST.,MT., Kepala Dishubkominfo Muba H. Pathi Riduan SE.,ATD.,MM serta perwakilan Dinas terkait.
(Fajri/Lisa/Nelynah)

Abusari Harap ADD Daerah Terdampak Tambang Harus Lebih Besar

http://www.mubakab.go.id
Sekayu - Kegiatan seminar daerah yang bertema Alokasi Dana Desa Berkeadilan untuk percepatan pembangunan di desa penghasil dan terdampak tambang yang terselenggara atas kerja sama Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Selatan (Sumsel) dibuka langsung oleh Plt Bupati Muba Beni Hernedi diwakili oleh Asisten II Bidang perekonomian dan pembangunan Ir. H. Sulaiman Zakaria M.T., di aula Hotel Ranggonang  Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (21/06/2016).

Dalam sambutannya, Dewan Daerah Fitra Sumsel Abdul Hajiz Kamis mengatakan bahwa kegiatan tersebut menindaklanjuti hasil musyawarah Fitra Sumsel di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Selatan (Sumsel) mendorong pemerintah daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) untuk mengalokasikan anggaran dana desa (ADD) yang lebih besar kepada desa yang berlokasikan pertambangan.

“Kabupaten Muba merupakan daerah penghasil minyak dan gas (migas) maka beberapa desa yang menjadi penghasil migas akan terdampak tambang dari eksplorasi migas tersebut haruslah mendapat alokasi ADD yang lebih besar. Namun dengan harapan, penanganan pasca pertambangan itu dapat dikelola secara baik dari sisi lingkungan, sosial dan lain sebagainya,"katanya. 

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Pemerintah daerah seharusnya sudah mulai melakukan inovasi dengan melaksanakan redistribusi ADD yang sumbernya dari SDA. Dijelaskannya, langkah yang harus dilakukan dengan cara menghitung dan memisahkan 10 %DBH SDA. “Misalkan seperti yang telah diterapkan di Bojonegoro, mereka redibusikan ADD dari SDA, dengan menghitung dan memisahkan 10% DBH SDA, menetapkan jumlah desa terdampak I, II, dan III dan desa yang tidak terdampak serta memberikan bobot desa terdampak I sebesar 40%, desa terdampak II sebesar 30%, desa terdampak II sebesar 20% dan desa tidak terdampak sebesar 10%,”jelasnya. 

Sementara ketua DPRD Muba Abusari Burhan SH MSi, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasikan rencana tersebut. Ia juga berharap agar daerah yang terdampak tambang migas, addnya harus lebih besar. “Diharapkan kepada pemerintah agar dapat menganggarkan daerah yang terdampak tambang tersebut lebih besar lagi, seperti add kelurahan harus lebih besar dari pada add desa, Karena kelurahan lebih luas dari pada desa,”imbaunya.   

Sedangkan Plt Bupati Muba Beni Hernedi yang dalam hal ini, diwakili oleh Asisten II Bidang perekonomian dan pembangunan Ir. H. Sulaiman Zakaria MT., dalam sambutannya, menjelaskan tujuan diadakan seminar daerah ini agar program tersebut dapat berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat, perbaikan infrastruktur, sarana prasarana desa, peningkatan pelayanan publik di pedesaan, serta terciptanya produk-produk unggulan dari desa dan pemerataan pembangunan di semua desa yang ada di wilayah Kabupaten Muba. 

“Pemerintah sangat mengapresiasi dan mendukung dilaksanakannya seminar ini, demi tercapainya Visi Misi Permata Muba 2017, dan berpesan kepada aparatur desa untuk mengelola dana ADD secara transparan, adil dan akuntabel untuk kemakmuran rakyat Kabupaten Muba, serta ambillah sebanyak-banyaknya ilmu yang diberikan oleh Fitra Sumsel dalam pelatihan ini,"harapnya. 

acara tersebut dihadiri oleh Plt Bupati Muba Beni Hernedi diwakili oleh Asisten II Ir. H. Sulaiman Zakaria, M.T., Dewan Daerah Fitra Sumatera Selatan (Sumsel) Abdul Hajiz Kamis, Ketua DPRD Muba Abusaru Burhan, SH M.Si, Article 33 dan SKPD dalam jajaran Kabupaten Muba.(Fajri/LIsa/Nelynah)

Masyarakat Kecamatan Lais Dialog Bersama Plt. Bupati Muba

http://www.mubakab.go.id
Lais – Pemerintah Kecamatan Lais menyatakan rasa terima kasih pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) khususnya Plt. Bupati Muba Beni Hernedi, dan jajaran pejabat Pemkab Muba yang telah menyempatkan diri hadir dalam Safari Ramadhan di Masjid Raya Desa PTPN VII Teluk Kijing, Kecamatan Lais. Demikian yang diungkapkan Camat Lasi, Irwan Syazili, S.Sos saat menyambut kedatangan rombongan Plt Bupati Muba.

“Safari Ramadhan merupakan salah satu cara untuk menyambung silaturahmi antara masyarakat dan pemimpinnya dengan cara meyampaikan aspirasi. Tahun ini, kecamatan Lais mempunyai 25 program kerja yang siap dilaksanakan,”katanya, Selasa (21/07).

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati Muba dan rombongan memberikan bantuan berupa perlengkapan untuk masjid yaitu kipas angin, sajadah dan mukenah, bantuan amal zakat untuk anak yatim dan dhuafa sebanyak 50 orang sejumlah Rp. 200.000 per orang dan penyerahan E-KTP sebanyak 562 pada masyarakat Kec. Lais.

Setelah berbuka puasa, sholat Isya’ dan tarawih bersama, Plt Bupati menggelar dialog langsung bersama masyarakat. Antara lain Kades Lais Utara, Heriyanto yang desanya baru saja dimekarkan dalam dua tahun ini mengusulkan untuk segera dibangunkan kantor dan balai desa di Desa Lais Utara.

“Untuk pembangunan tersebut, sebelumnya telah dibahas dan sedang terkendala masalah pembebasan lahan. Oleh karena itu, kita selesaikan dulu kendala tersebut sehingga pembangunan dapat dianggarkan dalam APBD tahun depan,”jawab Plt. Bupati.

Selain itu, perwakilan guru Desa Kec. Lais mengusulkan untuk memperbaiki gedung Sekolah Dasar Eka Bakti. Dan perwakilan pemuda Desa Teluk Kijing III yang mengusulkan agar dibangun sarana olahraga terutama lapangan sepakbola bagi masyarakat Kec. Lais.

“Pembangunan Sekolah Eka Bakti telah menjadi fokus utama dan sorotan, diharapkan kesabarannya untuk menunggu realisasinya. Sementara untuk sepakbola, selagi masyarakat telah ada lahan untuk pembangunannya, maka Pemkab Muba akan segera merealisasinya,”paparnya.(Fitri/Fiana/Nelynah)

Gubernur Sumsel Buka Bersama Dengan Masyarakat Desa Berlian Jaya

http://www.mubakab.go.id
Sekayu - Pembangunan daerah Muba saat ini sudah mengalami peningkatan, hal tersebut berkat dukungan dari semua pihak, mulai dari masyarakat sampai pemerintahnya. Demikian yang diungkap oleh Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin saat menghadiri Safari Ramadhan 1437 Hijriyah di Masjid Al Huda, Desa Berlian Jaya Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin bersama dengan Bupati beserta jajarannya, Senin malam (20/6/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Alex juga mengatakan bahwa Bupati Muba Beni Hernedi, bisa bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya untuk menyejahterakan masyarakat serta dapat menanggulangi permasalahan yang dihadapi oleh daerah Kabupaten Muba. 

Menurut Alex, masyarakat Muba juga termasuk masyarakat yang cinta damai dan anti anarkis sehingga permasalahan di Kabupaten Muba cepat terselesaikan. “Pak Beni terima kasih, rakyat Muba tidak pernah demo di Palembang, karena permasalahan selesai di sini. Kalau ada masyarakat di Kabupaten Muba yang demo sampai ke Palembang, berarti kepala daerahnya tidak becus dalam mengatasi wilayah ini. Alhamdulillah, warga disini baik-baik dipimpin oleh Bupatinya Pak Beni”, ungkap Alex. 

Dalam kesempatan tersebut, Alex juga menceritakan apa yang telah dicapai Sumsel pada tahun ini. Menurutnya, tahun ini, Sumsel adalah salah satu daerah yang telah menyerap anggaran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) pembangunan infrastruktur terbesar di Indonesia sebesar Rp.6,8 Triliun. 

Hal itu, dikatakannya, untuk kesejahteraan masyarakat, seperti membangun tiga ruas jalan tol dengan melintasi lima Kabupaten dan satu Kota, membangun fasilitas untuk Tanjung Api Api di Banyuasin, membangun dua Jembatan Musi IV dan VI, pembangunan rumah sakit, membangun pembangkit-pembangkit listrik, membangun fasilitas PDAM, serta membangun infrastruktur untuk Asian Games. 

Dia menjelaskan, sebagai Gubernur tugasnya adalah mengkoordinasikan seluruh Bupati/Walikota di 17 Kabupaten/Kota Sumsel. Selain itu, Dikatakannya, bahwa Bupati harus menyelesaikan masalahnya masing-masing. Mulai dari masalah perbatasan, pembebasan lahan, pendidikan, dan kesehatan harus diselesaikan. 
“Saya pernah menjadi Bupati Muba dua kali, jadi saya tahu persis apa tugas seorang Bupati. Kalau Gubernur dia melihat peluang-peluang di luar, seperti mengajak investor berinvestasi di Sumsel, baik dalam maupun luar Negeri,” jelas Alex. 

Sementara itu, Bupati Muba Beni Hernedi menyatakan, bahwa acara tersebut memang sengaja mengundang masyarakat di seluruh Kecamatan Tungkal Jaya dengan tujuan agar masyarakat bisa bertemu langsung dengan Gubernur Sumsel. Sehingga, silaturahmi antara masyarakat dan kepala daerah bisa terjalin dengan baik.

“Kami melakukan Safari Ramadan ini sudah yang ke enam, keliling kecamatan di Muba. Semoga dengan kehadiran Gubernur, kita mendapat arahan dan aspirasi mengenai geliat pembangunan Muba yang  pondasi dan dasarnya diletakkan oleh Bapak Alex Noerdin. Seperti yang telah kita ketahui beliau adalah mantan Bupati yang sukses membawa harum Muba ketingkat Nasional bahkan ke Internasional”, Tutup Beni. 

Dalam kesempatan tersebut Gubernur sumsel didampingi oleh Bupati Muba memberikan bantuan senilai miliaran kepada BKPRMI untuk Ustadz dan Ustadza, serta Guru Gaji (2 Miliar), Masjid Mita Alhuda (Rp.15 juta), Masjid Al Huda (Rp.10 juta), Masjid Jami-Alkhoir (Rp.10 Juta) sekaligus Alqur’an.
(Fajri/Lisa/Nelynah)