Kamis, 20 Oktober 2016

Peserta Senam Sehat Bertabur Hadiah

www.mubakab.go.id
Sekayu – Memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2016, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Musi Banyuasin (Muba) menggelar acara jalan sehat dan senam sehat bersama dengan seluruh lapisan masyarakat Muba.

Ratusan peserta terlihat bersemangat mengikuti acara ini. Rute yang ditempuh saat jalan sehat yaitu dari Stable Berkuda Sekayu melewati Simpang Empat Randik menuju Jl. Merdeka dan kembali lagi ke Stable Berkuda Sekayu.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam memperingati Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober dan HUT KNPI ke 88. Tahun ini merupakan periode terakhir saya sebagai Ketua KNPI Muba, dan nantinya akan dilakukan pemilihan ketua baru periode 2017-2022,”ujar Ketua Pelaksana, DPD KNPI Muba, Iskandar Syahrianto M.H, Jumat (21/10, di Lapangan Gelanggang Remaja.

Diakhir acara panitia penyelenggara menyediakan doorprise dengan berbagai hadiah seperti mesin cuci, dispenser, kipas angin, magic com, kompor gas dan presto pan.(Fiana/Nelynah)

Festival Randik 2016 Spektakuler

www.mubakab.go.id
Sekayu - Pembukaan Festival Randik dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Musi Banyuasin ke-60 yang jatuh pada tanggal 28 September 2016 lalu, Kamis (20/10/2016) malam berlangsung meriah dan spektakuler di Grand Auditorium Gedung Pemkab Muba. 

Acara festival randik ini, dibuka langsung oleh Plt. Bupati Muba yang dalam hal ini diwakili oleh Plt. Sekda Muba H. Rusli, SP.,MM., dan pembukaan ditandai  dengan pemukulan Bedug oleh Plt. Sekda yang didampingi oleh Asisten III Ibnu Saad, S.Sos.,MSi bersama Susi Imelda Beni Hernedi.

Dalam pembukaan kegiatan ini juga disajikan tarian stabek, senjang khas Muba dan tarian kolosal dari puluhan penari binaan dispopar Kabupaten Muba, Susi Imelda Beni Hernedi, membuat ratusan yang hadir terpukau. 

Menurut laporan Dewan Kesenian Kabupaten Muba yang dalam hal ini disampaikan oleh Susi Imelda Beni, bahwa Festival Randik tersebut diikuti 120 peserta dari 6 kabupaten kota se Sumsel diantaranya Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Lubuk Linggau, Kabupaten Pali, Kabupaten OKU Timur, Kabupeten Muratara, Kapaten Banyuasin, Kabupaten OI, Kabupaten OKI, dan 280 peserta dari 14 kecamatan Kabupaten Muba. 

Sedangkan Plt. Sekda H. Ruli, SP.,MM., dalam sambutannya mengakatan bahwa festival randik adalah salah satu karya seni yang menjadi identitas budaya. “Selamat datang di kota satu miliar satu desa, kota adipura dan salamat datang di kota olahraga. Kegiatan Festival Randik ini adalah kegiatan yang menampilkan berbagai kesenian daerah, untuk itu banyak sekali karya seni yang menjadi identitas kita, baik karya seni seperti menari, penataan tarian, nyayi, sastra tutur, senjang, penataan musik dan lain sebagainya,”tutupnya.
(Fitri/Lisa/Nelynah)

15 Pasang Kuyung dan Kupik Muba 2016 Dikarantina

www.mubakab.go.id
Sekayu - Setelah melalui beberapa tahap seleksi yang cukup ketat, akhirnya sebanyak 30 peserta atau 15 pasang finalis Kuyung Kupek Muba 2016 terpilih untuk memasuki tahap karantina, Kamis (21/10)
Dalam masa karantina tersebut mereka akan menjalani sejumlah kegiatan yang juga sebagai tahapan seleksi dan pengembangan bakat para peserta. Karantina juga menjadi persiapan peserta untuk mengikuti jalannya malam Grand Final 23 Oktober 2016 mendatang.

“Pada malam yang luar biasa ini, saya mengucapkan selamat datang pada para peserta Kuyung Kupek 2016. Terus gali seluruh potensi kalian untuk meraih masa depan yang lebih gemilang serta terus dukung program Pemkab Muba menuju Permata Muba 2017,”ujar Plt.Sekda saat membuka Festival Randik dan Pemilihan Kuyung Kupek Muba 2016, di Grand Auditorium.

Bertempat di Hotel Ranggonang Sekayu, karantina selama tiga hari dari 20 Oktober hingga 22 Oktober 2016 dimulai. Karantina hari pertama diawali dengan materi kepariwisataan, kepemudaan dan seni budaya dari Dispopar Muba.

Pada hari kedua, finalis mengikuti pembekalan beauty class, talenta, pakaian adat, modelling class dan koreografer. Hari ketiga, peserta Kuyung Kupek Muba 2016 menjalani latihan koreografer, modelling, table manner serta penjurian terakhir.

Semua finalis yang terdiri dari perwakilan kecamatan di Muba dan umum ini terlihat antusias mengikuti acara akbar tersebut. Selanjutnya, Plt Sekda Muba bersama dengan Susi Imelda Beni Hernedi dan Asisten III, Ibnu Saad, S.Sos., M.Si memasangkan selempang Finalis Kuyung Kupek Muba pada perwakilan finalis.
(Fiana/Fitri/Nelynah)

Rusli Imbau BPJS Mudahkan Pembayaran Iuran

www.mubakab.go.id
Sekayu - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan badan hukum publik yang dibentuk oleh pemerintah untuk mewujudkan terlaksananya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ditujukan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. 

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggelar forum kemitraan dengan BPJS Kesehatan Cabang Palembang Provinsi Sumsel, Kamis (20/10/2016) di ruang rapat Sekda Kabupaten Muba. 

Dalam forum ini, pihak BPJS Kesehatan Cabang kota Palembang Diah Sofiawati, SSi., Apt., mejelaskan bahwa agenda yang akan dilaksanakan oleh pihaknya adalah prioritas semester II tahun 2017, yaitu pelaksanaan kapitasi berbasis komitmen pelayanan dan persiapan tahun 2017 Kab. Muba, 2. Pelaksanaan Aplikasi P-Care, 3 Perluasan fasilitas kesehatan rujukan, dan 4 pelaksanaan denda pelayanan. 

“Perlu kita ketahui mengenai kapsitasi berbasis komitmen pelayanan ini membahas 10 indikator instrument penilaian FKTP (Permenkes 24 tahun 2015) dan indikator kualitas (QI-9) Perdir BPJS No.95 tahun 2014, dipilih 3 indikator yaitu, angka kontak komunikasi, rasio rujukan rawat jalan non spesialistik dan rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP,”jelasnya. 

Selain itu, menurutnya sinergi fokus program tersebut harus mendapat dukungan Pemerintah dan dinas Kesehatan dalam pengawasan standar kompetensi dan kelengkapan penunjang dalam menunjang optimalisasi pelaksanaan panduan praktik klinik bagi dokter FKTP sesuai dengan Kepmenkes RI No HK 02.02/Menkes/514/2015. 

Menanggapi hal itu, H. Rusli, SP.,MM., Selaku pemimpin rapat menghimbau pihak BPJS untuk mempermudah akses pembayaran terhadap masyarakat yang berada di pelosok desa, serta meningkatkan fasilitas kesehatan sehingga masyarakat merasa puas terhadap layanan yang diberikan BPJS Kesehatan. “Mengenai apa yang telah disampaikan kita membutuhkan rencana kedepannya. Dan apa yang menjadi kendala pada saat ini, tentunya ini menjadi bahan evaluasi untuk kita kedepan,”ungkapnya.
(Fitri/Lisa/Nelynah)