Minggu, 16 Oktober 2016

Lima Sekolah Model Muba Diimbau Penuhi 8 Standar Nasional

www.mubakab.go.id
Sekayu - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin bersama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumatera Selatan bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara resmi melaunching lima sekolah model di Kabupaten Muba, Jumat (14/10/2016) di halaman SMAN 1 Sekayu.

Program sekolah model tersebut merupakan salah satu fasilitas yang dilakukan LPMP dalam meningkatan mutu pendidikan.
Adapun lima sekolah ditunjuk sebagai sekolah model tersebut adalah SMAN 1 Sekayu, SMK N 3 Sekayu, SMP N 1 Sekayu, SDN 3 Sekayu dan SDN 1 Pinang Banjar Sungai Lilin.

Acara ini, diresmikan langsung oleh Plt Bupati Muba, Beni Hernedi didampingi Kepala LPMP Sumsel, Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta 5 Kepala Sekolah yang menjadi sekolah percontohan sekolah Model tersebut.

Dalam kesempatan ini, Kepala Disdikbud Syafaruddin Muba menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut sehingga berjalan lancar tanpa suatu kendala apapun.

“Launching Sekolah Model ini akan menjadi tolak ukur peningkatan kualitas pendidikan terbaik disekolah,"ungkapnya.

Selain itu, Syafarudin juga berharap agar 5 (lima) sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah percontohan tersebut mampu membawa prestasi dan menjadi pemicu bagi sekolah lainnya untuk terus maju dan memiliki komitmen yang kuat kedepannya sehingga predikat Sekolah standar dan bertaraf Nasional menjadi sebuah kebanggaan bersama.

Sementara Kepala LPMP Sumsel, Yaswardi dalam sambutanya menjelaskan, Sekolah yang ditunjuk bukan sekolah terbaik melainkan memiliki komitmen kuat untukmembangun budaya mutu disekolah.
"Lima sekolah yang ditunjuk sudah melalui proses seleksi, dimana salah satu kriteria penilaianya memenuhi 8 standar Nasional pendidikan,"tutupnya.(Fajri/Lisa/Nelynah)

Keberadaan Lahan Gambut Jadi Isu Dunia

www.mubakab.go.id
Sekayu – Kawasan Asia Tenggara memiliki luas areal wilayah gambut mencapai lebih dari 25 juta ha atau 69% dari lahan gambut tropis di dunia. Secara nasional, Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan gambut terbesar di dunia. Lahan gambut mempunyai potensi besar dalam mendukung kehidupan manusia dan kestabilan isu global, oleh karena itu lahan gambut menjadi perhatian dunia.

Demikian yang diungkapkan Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut, Myrna A Safitri saat membuka acara sosialisasi program gambut Kab. Muba. “Kekayaan gambut tropis sebagian besar dalam kondisi rusak sekitar 2 juta hektar. Kenapa lahan gambut rusak? Karena ada kebakaran, pembukaan lahan gambut dengan tujuan mengeringkan. Sementara gambut memerlukan lembab untuk bertahan dengan baik. Mari kita kembalikan lahan gabut ke fungsi semulanya,”ujarnya, Jumat (14/10) di Ruang Auditorium, Gedung Pemkab Muba.

Terdapat tujuh daftar provinsi yang menjadi target restorasi di Indonesia antara lain Prov. Jambi, Prov. Riau, Prov. Kalimantan Barat,Prov. Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Papua serta Prov. Sumatera Selatan Khususnya Kab. Muba, dan OKI.

Presiden Joko Widodo menganggap permasalahan lahan gambut sangatlah penting, sehingga pemerintahannya mendirikan Badan Restorasi Gambut guna percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut di tahun 2016.

Hadir dalam acara sosialisasi ini, Deputi Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut Aloe Hodong, Plt. Bupati Muba Beni Hernedi, Staf Khusus Didang Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Adiyosyafri Ssi, dan 100 peserta berasal dari perusahaan, perwakilan 8 kecamatan dan perwakilan SKPD Muba.(Fitri/Fiana/Nelynah)

Ketua Kadin : Tingkatkan Peranan Industri Dalam Pemulihan Ekonomi Muba

www.mubakab.go.id
Sekayu - Menindaklanjuti surat edaran Gubernur Sumatera Selatan tentang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bahwa setiap pengusaha Indonesia, organisasi pengusaha, dan organisasi perusahaan wajib memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Berdasarkan ketentuan tersebut maka ketua Kadin Kab. Muba Agus Raflen, S.T., M.Si, audiensi dengan Plt Bupati Muba untuk membahas permasalahan tersebut sekaligus membahas permasalahan perekonomian di Kab.Muba. Audiensi ini dilaksanakan di Rumah Dinas Wakil Bupati Muba, Jumat (14/10).

Ketua Kadin Kab. Muba, Agus Raflen S.T., M.Si., menjelaskan bagi pengusaha yang akan ikut menjadi penyedia barang/jasa pemerintah agar memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial dalam penyediaan barang/jasa sesuai dengan bidangnya.

“Kadin berfungsi sebagai wadah komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha Muba, dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian serta kegiatan ekonomi yang ada di Muba,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Bupati Muba Beni Hernedi menyambut baik dengan adanya KTA tersebut, karena kamar dagang dan industri sebagai wadah untuk pembinaan, komunikasi, informasi dan advokasi pengusaha di Muba. Pemkab Muba akan terus mendukung langah-langkah yang dapat membantu kemajuan Kab. Muba. "Untuk pelaku usaha dipesankan agar berfikir dan bertindak inovatif sehingga usaha dapat terus berkembang," ujarnya.

Lanjutnya, Muba dikenal sebagai daerah yang kaya SDA, maka dari itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha yang selama ini bisa menjadi motor penggerak perekonomian di Muba.(Fajri/Neli/Nelynah)

Pemkab Fasilitasi Aspirasi Masyarakat Mangun Jaya dan Keluang

www.mubakab.go.id
Sekayu - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu (12/10/2016) memfasilitasi aspirasi masyarakat Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman dan Masyarakat Desa Keluang Kecamatan Keluang mengenai permasalahan penutupan sumur-sumur tua yang dikelola oleh masyarakat oleh pihak Pertamina, di ruang rapat Serasan Sekate. 

Dalam rapat ini, Plt Sekda H. Rusli, SP.,MM mengatakan bahwa harus ada solusi bagi masyarakat dari penutupan sumur tersebut. “Masyarakat sebenarnya menyadari bahwa masyarakat itu salah dan bersedia untuk ditutup, akan tetapi masyarakat juga berharap ada solusi dari pemerintah dan pertamina yang bisa masyarakat dapatkan dari penutupan sumur tersebut. Nah oleh karena itu, kami Pemkab mengajak pihak Pertamina mencari solusi untuk masyarakat kita semua, akibat dari penutupan sumur tersebut, terutama pada 27 titik sumur yang ada di Desa Mangun Jaya.”ungkapnya. 

Selain itu, ia juga memberikan saran terhadap sumur 27 titik di Mangun Jaya dan 9 titik di Keluang untuk dilegalkan atau kita bantu untuk mengurus mengenai perizinannya, dan sekaligus ia menyarankan masyarakat tersebut dibina oleh BUMD, atau bekerjasama dengan koperasi. “Supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan, kami sarankan agar kegiatan tersebut kita legalkan dan melibatkan masyarakat untuk mengelolanya,”katanya. 

Sementara, pihak kapolres mengatakan bahwa melakukan penutupan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab pihaknya. “Karena hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab kami. Untuk itu, kami  masih menimbang-nimbang dan berusaha mencari solusi agar menghindari hal yang tidak kita inginkan,”jelasnya.

Turut hadir dalam rapat tersebut, Dandim 0401 Muba dalam hal ini diwakili oleh Kasdim Mayor Sarobin, Kapolres diwakili, Asisten II Ir. Sulaiman Zakaria MT, Perwakilan Pertamina, Camat Keluang dan Camat Babat Toman, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Intel Kodim, Direktur Petro Muba serta Masyarakat terkait.(Fajri/Lisa/Nelynah)

Ishak Mekki : Desa Titik Tolak Pembangunan

www.mubakab.go.id
Sekayu - Para kepala desa terpilih hasil pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) hari ini resmi dilantik langsung oleh Plt. Bupati Muba Beni Hernedi di Stable Berkuda, Sekayu. Disebut ada 65 kepala desa dari 13 kecamatan tersebar di Muba yang terpilih dan mengikuti pelantikan.

“Pelantikan ini bukanlah akhir dari perjuangan kepala desa tetapi adalah awal pengabdian untuk 6 tahun kedepan. Pengambilan sumpah dan dilantiknya kepala desa periode 2016-2022, merupakan bentuk kepercayaan, kehormatan, dan amanat pemerintah daerah dan warga masyarakat kepada kades, untuk memimpin dan membangun desa agar menjadi lebih baik dan sejahtera.,”papar Beni, Rabu (12/10).

Dirinya juga mengatakan agar tidak ada lagi desa yang tertinggal maka Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi sumber daya besar untuk terus membangun desa sehingga dapat maju ke arah yang lebih baik. Untuk itu pengambilan sumpah dan pelantikan kades, hendaknya bisa dijadikan momentum sekaligus dimaknai sebagai ”titik awal yang baik” untuk menyelenggarakan pemerintahan desa, membangun desa, serta memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan.

“Persaingan kini semakin ketat, oleh karena itu masyarakat diharapkan dapat mengembangkan kewirausahaan dan terus bekerja keras untuk menjadikan desa semakin maju dengan masyarakat kreatif. Pemkab Muba akan terus mengevaluasi kemampuan para kepala desa, dan kami juga berterima kasih kepada kepala desa sebelumnya yang telah mengabdikan diri, ”ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki mengajak pada para kepala desa yang telah dipilih untuk mewujudkan visi misi dan program-programnya dengan strategi yang harus lebih dipersiapkan. “Desa merupakan titik tolak pembangunan kota oleh karena itu kepala desa menjadi teladan dan contoh masyarakatnya yang hendaknya bersikap efisien, efektif dan profesional,”katanya.
Dari puluhan kepala desa yang terlantik, satu-satunya kepala desa wanita yaitu Yusnani, Kepala Desa Muara Punjung, Kecamatan Babat Toman.(Fajri/Fiana/Nelynah)