Minggu, 16 Oktober 2016

Keberadaan Lahan Gambut Jadi Isu Dunia

www.mubakab.go.id
Sekayu – Kawasan Asia Tenggara memiliki luas areal wilayah gambut mencapai lebih dari 25 juta ha atau 69% dari lahan gambut tropis di dunia. Secara nasional, Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan gambut terbesar di dunia. Lahan gambut mempunyai potensi besar dalam mendukung kehidupan manusia dan kestabilan isu global, oleh karena itu lahan gambut menjadi perhatian dunia.

Demikian yang diungkapkan Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut, Myrna A Safitri saat membuka acara sosialisasi program gambut Kab. Muba. “Kekayaan gambut tropis sebagian besar dalam kondisi rusak sekitar 2 juta hektar. Kenapa lahan gambut rusak? Karena ada kebakaran, pembukaan lahan gambut dengan tujuan mengeringkan. Sementara gambut memerlukan lembab untuk bertahan dengan baik. Mari kita kembalikan lahan gabut ke fungsi semulanya,”ujarnya, Jumat (14/10) di Ruang Auditorium, Gedung Pemkab Muba.

Terdapat tujuh daftar provinsi yang menjadi target restorasi di Indonesia antara lain Prov. Jambi, Prov. Riau, Prov. Kalimantan Barat,Prov. Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Papua serta Prov. Sumatera Selatan Khususnya Kab. Muba, dan OKI.

Presiden Joko Widodo menganggap permasalahan lahan gambut sangatlah penting, sehingga pemerintahannya mendirikan Badan Restorasi Gambut guna percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut di tahun 2016.

Hadir dalam acara sosialisasi ini, Deputi Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut Aloe Hodong, Plt. Bupati Muba Beni Hernedi, Staf Khusus Didang Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Adiyosyafri Ssi, dan 100 peserta berasal dari perusahaan, perwakilan 8 kecamatan dan perwakilan SKPD Muba.(Fitri/Fiana/Nelynah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar