www.mubakab.go.id
Sekayu – Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) bekerja sama dengan Tim Kajian
Desa yang di ketuai oleh DR. Azizah H dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Pendidikan Luar Sekolah (PSL) Unsiversitas Sriwijaya
memberikan seminar ilmiah kajian desa adat Kab. Muba di Hotel
Ranggonang, Sekayu.
“Sebanyak 15 desa dari 14 kecamatan di
Muba telah dikunjungi dan dilakukan penelitian, laporan dari tim ini
akan dijadikan bahan masukan untuk Pemkab Muba dalam pembentukan desa
adat,”ujar ketua Pelaksana, Ridwan, S,E.,M.Si, Rabu (14/12).
Senada dengan ketua pelaksana, Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Muba
menyatakan laporan yang akan disampaikan oleh Tim Kajian Unsri itu akan
menjadi nilai tambah dan masukan bagi Pemkab Muba dalam Penetapan Desa
Adat serta dibahas dalam Somposium tentang Kajian Pembentukan Desa Adat.
“Desa adat ditetapkan guna melestarikan
budaya, yang dalam penetapannya terdapat syarat-syarat yang harus
dipenuhi. Mengingat kemajuan globalisasi, banyak adat dan budaya yang
luntur terutama bagi generasi muda, diharapkan kedepannya melalui
tokoh-tokoh ini dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pemeliharaan
budaya,”paparnya.
Adapun desa yang dikunjungi dan diteliti
oleh Tim Kajian Unsri antara lain Desa Bayat Ilir Kec. Bayung Lencir,
Desa Muara Medak Kec. Bayung Lencir, Desa Pangkalan Tungkal Kec. Tungkal
Jaya, Desa Babat Banyuasin Kec. Babat Supat, Desa Supat Kec. Babat
Supat, Desa Dawas Kec. Keluang, Desa Ngulak III Kec. Snga Desa, Desa
Ulak Paceh Kec. Lawang Wetan, Desa TomanKec. Babt Toman, Desa Rantau
Sialang Kec. Sungai Keruh, Desa Tanjung Agung Barat Kec. Lai, Desa Epil
Kec. Lais, Desa Bailangu Kec. Sekayu, Desa Lubuk Bintialo Kec.
Batanghari Leko, dan Desa Tanah Abang Kec. Batanghari Leko.(Fiana/Fajri/Nelynah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar